Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.
RSS







"Kalau yang kecil engkau remehkan, maka bersiaplah menikmati kekerdilanmu sendiri di genggaman kebesarannya" dan "Kalau yang tak terlihat oleh pandangan matamu engkau tiadakan, bersiaplah jatuh tertabrak olehnya"EAN


Jakarta, 1 Nonember 2009

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Ramadhan 1430 H

BUAT TEMEN-TEMEN SEMUA, SAYA UCAPKAN :

"SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA RAMADHAN 1430 H"
Semoga di bulan yang sucu ini, Kita semua senantiasa dalam
Ridho serta Naungan NYA


Fathul & Keluarga

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Karikatur Cinta

Emha Ainun Nadjib
Budayawan
[Kolom, Gatra Nomor 15 Beredar Senin, 20 Februari 2006]

PERGOLAKAN tingkat dunia yang diawali karikatur Jyllands-Posten mungkin
akan berlangsung lebih lama, jauh dan mendalam dibandingkan dengan yang
kita bayangkan, kita analisis dan perhitungkan. Ia bukan sekadar ''lagu
pop'' tentang Islamofobia, ''iman'' demokrasi dan hegemoni tafsir atas
term terorisme.

Mungkin juga lebih dari sekadar asumsi tentang rasa seteru dolar
terhadap euro, desain global penguasaan atas bumi yang sedang tiba pada
''bantingan kartu'' tertentu di samping tahap-tahap scheduling
kartu-kartu lain sejak glasnost dan perestroika yang
''mendemokratiskan'' Uni Sovyet, kemudian Afghanistan, Irak, mendung
berarak sekilas-sekilas di angkasa Suriah dan Iran, kemudian juga
Indonesia: yang pilihan kartunya lain dari yang lain.

Lebih dari sekadar peristiwa politik, ideologi, dan kebudayaan: bisa
jadi skala waktu yang melatarbelakangi karikatur itu adalah peradaban
yang cukup panjang. Denmark bukan Britain yang punya pengalaman
pergaulan dan apresiasi terhadap Islam berabad-abad lamanya. Denmark
adalah salah satu bagian dari wajah gemerlap Skandinavia yang sangat
percaya pada tingkat tinggi kedewasaan demokrasi yang telah dicapainya.
Salah satu ''ayat'' utama demokrasi, yakni kebebasan ekspresi, yang
secara khusus dimanifestasikan oleh kebebasan pers sehari-hari,
dijunjung sedemikian rupa sehingga tidak bisa dibayangkan bahwa agama,
nabi, kitab suci, atau Tuhan akan dihormati melebihi kebebasan ekspresi.

Dan di puncak keindahan bebasnya ekspresi itu, jika seseorang harus
menyusun kalimat, menggubah lagu, menggoreskan lukisan, atau menggambar
karikatur --maka tema primernya, untuk situasi mutakhir dunia yang
sangat direpotkan oleh terorisme, dan itu diidentikkan dengan Islam--
tak ada lain kecuali ungkapan kejengkelan, rasa sebel, mungkin sampai ke
tingkat benci, kepada Islam. "For the sake of freedom of expression,"
kata Jyllands-Posten, "the only thing expressed by the cartoons,
however, was contempt for Muslims."

Ludah
Dalam sebuah peperangan, menantu Muhammad SAW, yakni Ali ibn Abi Thalib
--yang di samping seorang teolog, spiritualis, budayawan, ahli strategi
sosial, pendekar bela diri yang tak terkalahkan dalam olah pedang, juga
seorang ilmuwan yang disepakati oleh semua ulama sebagai pemilik
''puncak kefasihan'' atau nahjul-balaghah-- berhasil mengalahkan
lawannya. Ali berhasil memukul pedang lawannya hingga terlempar,
kemudian menjatuhkannya dan menudingkan ujung pedang itu di leher
lawannya. Ia tinggal menusukkannya, dan itu tidak melanggar HAM atau
disebut pelaku kekerasan, sebagaimana ribuan tentara Belanda dulu mati
di tanah air kita sama sekali bukan karena menjadi korban gerakan
kekerasan bangsa Indonesia.

Namun tiba-tiba lawannya yang tergeletak itu meludahi wajah Ali. Ali
kaget, mengusap lelehan air ludah di wajahnya, terdiam sesaat, kemudian
menarik pedangnya dan beranjak pergi meninggalkan lawan yang dengan satu
gerakan kecil bisa dibunuhnya. Tatkala seseorang bertanya kepadanya
kenapa ia malah pergi dan bukan membunuh musuhnya padahal diludahi
segala, Ali menjawab: "Karena aku diludahi, maka timbul amarah dan rasa
benci di dalam hati saya kepadanya. Karena itu, saya meninggalkannya,
karena betapa marahnya Tuhan kepada saya kalau saya membunuh lawan saya
itu disebabkan oleh amarah dan kebencian."

Tidak perlu ada pameran tentang kearifan, kebesaran jiwa, atau kemurnian
nilai dari peristiwa Ali itu, karena setiap manusia dalam sejarah
masing-masing sudah dibekali Tuhan akal, kecerdasan, kepekaan rohani,
dan pemetaan nilai-nilai. Tetapi mungkin perlu ada transfer fakta bahwa
Ali adalah menantu seorang yang setiap kali dipaksa melakukan
peperangan: ia selalu menyusun strategi yang tujuan utamanya adalah
meminimalkan korban di kedua pihak. Sehingga, pada seluruh peperangan
yang pernah Muhammad SAW alami, keseluruhan korban di bawah 500 orang.

Jika Engkau Memaafkan
Ada seorang teman bernama Abdullah ibn Ubay, yang kerjanya tiap hari
--benar-benar tiap hari: mengejek Muhammad SAW, menyindir-nyindir,
melecehkan, dan menghinanya. Itu berlangsung sepanjang hidup Muhammad
SAW. Atas keadaan ini, bikinlah sayembara: siapa pun yang bisa menemukan
satu kata saja balasan ejekan atau hinaan dari Muhammad SAW, apalagi
kemarahan dan tindakan kekerasan --boleh diambil dari bahan sejarah yang
mana pun, dari buku hadis, sunah Rasul maupun sirah Rasul-- mari kita
urunan untuk memberi hadiah kepada yang bisa menemukannya. Termasuk tak
ada satu kata buruk pun dari mulut Muhammad SAW atas orang-orang kampung
Thaif yang mengusirnya dan melemparinya dengan batu hingga berdarah.

Allah sendiri memberikan acuan moral yang jelas kepada setiap orang yang
dianiaya. Ia secara yuridis berhak melakukan hal yang sama, tak boleh
lebih, kemudian dikunci oleh-Nya dengan keindahan: "Jika engkau
memaafkannya, itu lebih baik di hadapan-Ku."

Muhammad SAW adalah manusia jelata (ia menolak menjadi mulkan-nabiyya
atau nabi yang raja, dan memilih menjadi 'abdan-nabiyya, yakni nabi yang
rakyat jelata) yang amat sengsara selama hidupnya, juga disengsarakan
sesudah matinya, bahkan sampai berabad-abad sesudah itu. Fitnah dan
kesalahanpahaman publik adalah menu utamanya. Panjang rumahnya 4,80 cm,
lebarnya 4,62 cm. Allah tak mengizinkannya sekadar untuk punya satu anak
lelaki, kecuali si Qosim yang diambil oleh-Nya kembali di masa
kanak-kanaknya. Menantunya dibunuh orang. Kedua cucunya juga. Cucu
pertamanya diracun oleh istrinya sendiri, ketahuan olehnya, ia
memaafkannya, kemudian besok paginya diracun lagi dan meninggal. Cucu
yang kedua bukan hanya dibunuh, tapi kepalanya diseret dengan kuda
sejauh ratusan kilometer, sehingga kuburannya di dua tempat.

Muhammad SAW amat suka kambing bakar, khususnya kaki depan sebelah kiri.
Dan kaki itulah yang dipanggang oleh Zaenab, seorang wanita Yahudi,
dilumuri racun dan disuguhkan kepada beliau. Tubuh Muhammad SAW panas
parah karena itu, dirawat di rumah Maimunah, tapi kemudian beliau
meminta pindah opname di rumah Aisyah. Sebab Maimunah masih familinya
sendiri, sehingga orang-orang yang bukan keluarganya tidak bebas
membesuk beliau. Dengan pindah ke rumah Aisyah, maka semua golongan,
parpol, ormas, lain agama dan aliran, punya peluang yang sama untuk
menjenguk beliau.

Mencicipi Kesengsaraannya
Ini orang menjahit pakaiannya sendiri, menambal sepatunya sendiri,
selama hidupnya tidak pernah makan kenyang tiga hari berturut-turut
kecuali selalu ada hari-hari kelaparan. Istrinya tidak pernah bisa
seminggu penuh menyuguhkan makanan secara sempurna kecuali selalu ada
saat-saat panjang yang tak ada apa pun yang bisa disiapkan di meja makan
rumah tangga mereka.

Jika di malam hari salat tahajud terlalu lama di masjid sehingga pulang
terlambat, suami yang kalau bersuara selalu lirih dan kalau berjalan
selalu menundukkan muka ini merasa pekewuh untuk membangunkan istrinya,
sehingga tidur beralaskan kayu di depan pintu rumahnya.

Tentu semua gambaran kemelaratan itu bukanlah melankoli kesengsaraan.
Tapi fitnah yang menimpanya sepanjang sejarah mungkin takkan
tertanggungkan oleh siapa pun lainnya. Salah satu puncak kesengsaraan
Muhammad SAW terkandung di balik salah satu statemennya yang penuh
kedalaman duka: "Al-Islamu mahjubun bil-Muslimin." Islam ditutupi oleh
kaum muslimin. Entah sedikit, entah sejumlah, entah banyak, entah
kebanyakan --perilaku kaum muslimin bukan hanya tidak merepresentasikan
Islam, lebih dari itu bahkan menutupi Islam. Menutupi itu melenyapkan,
meniadakan.

Beribu kali saya terlibat dalam forum massa, umum maupun kaum muslimin,
dan yang terindah adalah tatkala forum itu diberi judul "Memetik
Kesengsaraan Rasulullah".

Beberapa kawan menanyakan, apakah saya tidak tersinggung atau marah atas
karikatur di Denmark itu. Dengan sangat hati-hati saya memberikan
beberapa jawaban: dengan segala keburukan dan kehinaan, saya ini amat
amat amat mencintai Rasulullah Muhammad SAW. Ia manusia yang paling
mencintai Allah dan paling dicintai Allah: bagaimana mungkin ada satu
molekul dari hidup saya yang tak berisi cinta kepadanya. Kadar cinta
saya kepada beliau membawa saya naik mabuk di atas mabuk, melayang lebih
dari segala melayang, meringkuk lebih dari segala meringkuk, bahkan jauh
melebihi kehidupan dan kematian saya.

Segala hinaan, ejekan, lecehan, dan cercaan, sampai tingkat sebrutal apa
pun, tak akan mengurangi kadar cinta saya, 1 cc-pun. Cinta kepada
Rasulullah memenuhi jiwa dan hidup saya, sehingga cinta saya kepada
keluarga, khalayak, bangsa, negara, dan umat manusia: menjadi lebih
indah, bercahaya, dan penuh kedamaian, di kandungan cinta kepada beliau.
Sedahsyat-dahsyat penghinaan tak bisa menandingi kedahsyatan dan
mutlaknya kematian, padahal cinta saya kepada beliau mengatasi hidup dan
mati. Dan kalau Rasulullah tidak pernah marah, bahkan bersikap lembut
dan selalu memaafkan orang yang menghinanya: bagaimana mungkin orang
yang mencintai Rasulullah berani melakukan yang bukan kelembutan dan
permaafan?

Juga titipan Allah melalui Muhammad SAW yang bernama Islam sangat
memberi saya kecerdasan, kecerahan, kekuatan, dan ketenteraman --yang
tak akan bisa seserpihkan dikurangi kadarnya oleh segala jenis
penghinaan. Islam sangat memberi perlindungan dan sandaran. Islam
sendiri tidak memerlukan saya, saya yang membutuhkan Islam. Bahkan,
kalau boleh berterus terang, segala macam cercaan itu tidak berakibat
apa-apa selain menambah senyuman saya dalam Islam dan memupuk cinta saya
kepada Muhammad SAW. Penghinaan itu bahkan membantu dan menambahi
tingkat tinggi maqam surga beliau.

Adapun tentang teman-teman Denmark itu, apakah engkau tidak mempelajari
sejarah mereka, alam pikiran mereka, pengalaman peradaban mereka:
sehingga engkau kaget oleh jenis ekspresi mereka? Atas dasar kenyataan
ke-Denmark-an yang mana dan dimensi apa pada realitas alam pandang
mereka sehingga engkau mengharapkan sesuatu yang bukan seperti karikatur
itu? Kenapa engkau mengharapkan ayam mengembik atau mengharuskan kambing
berkokok?

Pun tentang kaum muslimin yang berang, marah, naik pitam, mengamuk:
kenapa engkau heran atau mengharapkan mereka tak berbuat seperti itu?
Apa engkau kira mereka adalah Ali bin Abi Thalib? Berdasarkan tradisi
pendidikan Islam yang mana, kebudayaan keagamaan kaum muslimin yang
mana, kedewasaan, kearifan, dan kematangan kemanusiaan yang mana
--sehingga engkau memprihatinkan amuck mereka?

Saya tidak akan meludahi mukamu, sebab aku tidak yakin engkau akan tidak
marah juga seperti itu, bahkan dendammu mungkin akan tak pernah lenyap
sepanjang hidupmu. Saya juga tak akan pernah membuat karikatur
menggambar wajahmu seperti kera atau tokek, karena yang amat tersinggung
pasti bukan hanya engkau, melainkan juga keluargamu, familimu, orang
segolonganmu, masyarakatmu, mungkin juga bangsa dan negaramu. Kalau aku
meludahi wajahmu karena demikianlah kebebasan ekspresiku, maka engkau
pun menempeleng kepalaku sebab demikian jugalah kebebasan ekspresimu.

Kita gambar bersama-sama saja karikatur-karikatur cinta.

Emha Ainun Nadjib
Budayawan
[Kolom, Gatra Nomor 15 Beredar Senin, 20 Februari 2006]

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS


URUT-URUTAN MENJADI PEMIMPIN
( Tafsir Asmaul Husnah )

 
Urutan –urutan kalau mau jadi pemimpin itu ,syarat pertama ,” ’Aliimul ghoibi Wassyahada “ Syarat pertama bukan cinta , syarat pertama adalah kesediaan untuk mengetahui , meneliti, supaya tahu persis rakyat, baru dia punya hak untuk mencalonkan diri.

Dia tahu persis persoalannya rakyat apa, butuh apa , harus di bagaimanakan dengan
 “ Ta’alimul ghoib “ dengan mencari tahu sesuatu yang hari ini dia belum tahu mudah –mudahan besok menjadi tahu . Yang namanya ghoib itu adalah yang hari ini belum tahu ,yang anda sekarang belum tahu , anda cari tahu supaya anda tahu , setelah anda tahu maka tidak menjadi ghoib lagi.

Jadi nomer satu disiplin ilmiah , disiplin ilmu pengetahuan , karena tuhan sudah tidak pernah mengajarkan apa-apa kepada manusia kecuali dengan “ Qolam “ , (pengetahuan) ” Aladzi alamal bil qolam “, tidak pernah “aladzi alamal bi syaif “ tidak pernah mengajarkan dengan pedang. Jadi kepemimpinan nomer satu itu di persyarati oleh pengetahuan tentang rakyat / yang dipimpim

Baru tumbuh rasa cinta, tak kenal maka tak sayang .Supaya sayang sama rakyat, kenal sama rakyat 
“ Alimul ghibi wal syahada hurrohman nurrohim” baru cinta sayang kepada rakyat, syarat ini merupakan titik segitiga yang menjadi landasan untuk pencalonan, baru setelah
 “Wallahulladzi laa ilaa huwal malik” baru jadi pemimpin . 

Nanti di teruskan syarat pemimpin setelah jadi baru syaratnya ,satu “Kudus” ,”Salam”, “ Mukmin” kalau kamu lakukan empat ini ,kamu jadi pemimpin yang “ Aziz ” Dan kalau kamu lakukan terus menerus dalam jangka waktu tertentu , kau akan jadi pemimpin yang “ Jabaar” Kalau kamu melakukanya sampai sempurna , kamu akan menjadi pemimpin yang “ Muttakabir”, yang tidak ada seorangpun bisa menjatuhkan kamu , tidak ada seorangpun yang tidak menginginkan kamu untuk terus memimpin . Jadi tidak perlu pakai politicking apa-apa





“ Diambil dari bulletin Kenduri Cinta edisi Mei 2007 “



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS


4 GOLONGAN ORANG MENURUT IMAM GHOZALI

1. ORANG YANG MENGERTI DAN MENGERTI BAHWA IA MENGERTI
Itulah orang pandai, maka ikutilah


2. ORANG YANG MENGERTI TAPI TIDAK MENGERTI BAHWA IA MENGERTI
Itulah orang lalai / lupa , maka peringatilah ia


3. ORANG YANG TIDAK MENGERTI DAN IA MENGERTI BAHWA IA TIDAK MENGERTI.
Itulah orang yang sadar diri, maka ajarkanlah ia


4. ORANG YANG TIDAK MENGERTI DAN TIDAK MENGERTI BAHWA IA TIDAK MENGERTI
Itulah orang yang bodoh, maka tinggalkanlah ia.




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS


Berkilo meter jalan telah dilalui
Hamparan bukit dan hutan terlewati
Terpaan angin,hujan,kabut dan panas
 tak di hiraukan lagi
Alam menjadi saksi perjalanan suci 
Silaturrahmi adalah tujuan kami
Dalam mengisi hidup di muka bumi  



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

OLEH2 DARI MAS MARIO TEGUH


KUMPULAN TIPS MOTIVASI MARIO TEGUH

Jika anda sedang benar, jangan terlalu berani dan
bila anda sedang takut, jangan terlalu takut.
Karena keseimbangan sikap adalah penentu
ketepatan perjalanan kesuksesan anda

Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita
adalah untuk mencoba, karena didalam mencoba
itulah kita menemukan dan belajar membangun
kesempatan untuk berhasil

Anda hanya dekat dengan mereka yang anda
sukai. Dan seringkali anda menghindari orang
yang tidak tidak anda sukai, padahal dari dialah
Anda akan mengenal sudut pandang yang baru

Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi
pemilik masa lalu. Orang-orang yang masih terus
belajar, akan menjadi pemilik masa depan

Tinggalkanlah kesenangan yang menghalangi
pencapaian kecemerlangan hidup yang di
idamkan. Dan berhati-hatilah, karena beberapa
kesenangan adalah cara gembira menuju
kegagalan

Jangan menolak perubahan hanya karena anda
takut kehilangan yang telah dimiliki, karena
dengannya anda merendahkan nilai yang bisa
anda capai melalui perubahan itu

Anda tidak akan berhasil menjadi pribadi baru bila
anda berkeras untuk mempertahankan cara-cara
lama anda. Anda akan disebut baru, hanya bila
cara-cara anda baru

Ketepatan sikap adalah dasar semua ketepatan.
Tidak ada penghalang keberhasilan bila sikap
anda tepat, dan tidak ada yang bisa menolong
bila sikap anda salah

Orang lanjut usia yang berorientasi pada
kesempatan adalah orang muda yang tidak
pernah menua ; tetapi pemuda yang berorientasi
pada keamanan, telah menua sejak muda

Hanya orang takut yang bisa berani, karena
keberanian adalah melakukan sesuatu yang
ditakutinya. Maka, bila merasa takut, anda akan
punya kesempatan untuk bersikap berani

KUMPULAN TIPS MOTIVASI MARIO TEGUH

Kekuatan terbesar yang mampu mengalahkan
stress adalah kemampuan memilih pikiran yang
tepat. Anda akan menjadi lebih damai bila yang
anda pikirkan adalah jalan keluar masalah.

Jangan pernah merobohkan pagar tanpa mengetahui
mengapa didirikan. Jangan pernah mengabaikan
tuntunan kebaikan tanpa mengetahui keburukan
yang kemudian anda dapat

Seseorang yang menolak memperbarui cara-cara
kerjanya yang tidak lagi menghasilkan, berlaku
seperti orang yang terus memeras jerami untuk
mendapatkan santan

Bila anda belum menemkan pekerjaan yang sesuai
dengan bakat anda, bakatilah apapun pekerjaan
anda sekarang. Anda akan tampil secemerlang
yang berbakat

Kita lebih menghormati orang miskin yang berani
daripada orang kaya yang penakut. Karena
sebetulnya telah jelas perbedaan kualitas masa
depan yang akan mereka capai

Jika kita hanya mengerjakan yang sudah kita
ketahui, kapankah kita akan mendapat
pengetahuan yang baru ? Melakukan yang belum
kita ketahui adalah pintu menuju pengetahuan

Jangan hanya menghindari yang tidak mungkin.
Dengan mencoba sesuatu yang tidak
mungkin,anda akan bisa mencapai yang terbaik
dari yang mungkin anda capai.

Salah satu pengkerdilan terkejam dalam hidup
adalah membiarkan pikiran yang cemerlang
menjadi budak bagi tubuh yang malas, yang
mendahulukan istirahat sebelum lelah.

Bila anda mencari uang, anda akan dipaksa
mengupayakan pelayanan yang terbaik.
Tetapi jika anda mengutamakan pelayanan yang
baik, maka andalah yang akan dicari uang

Waktu ,mengubah semua hal, kecuali kita. Kita
mungkin menua dengan berjalanannya waktu,
tetapi belum tentu membijak. Kita-lah yang harus
mengubah diri kita sendiri



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS